BOGOR - Audiensi antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI dan Front Anak Muda Indonesia Institute.(FAMII) membahas upaya pencegahan radikalisme dan torisme di Indonesia.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) diwakili oleh Kepala Biro Perencanaan Hukum dan Hubungan Masyarakat Bangbang Surono, Ak., M.M menerima audiensi Front Anak Muda Indonesia Institute (FAMII), yang diwakili oleh Ketua Umum Famii, Usra Waiulung, Suferi dan Mako di Gedung Baladika, Sentul, pada Senin (12/9/20) Kemarin.
Karorenhukmas BNPT menyambut baik silaturahmi yang dilakukan oleh pengurus FAMII. Dia menyampaikan bahwa setiap elemen bangsa memilki kontribusi dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Indonesia Republik Indonesia (NKRI).
“Semua memiliki kontribusi bagi keutuhan Indonesia, " ujar Bangbang.
Bangbang juga menyampaikan BNPT RI tidak dapat bekerja sendiri dalam menyampaikan vaksin kebangsaan agar setiap anak bangsa dapat imun dari penyebaran paham intoleran, radikalisme dan terorisme, perlu peran banyak pihak.
“Kita vaksin masyarakat agar tidak mudah terpapar paham kontemporer yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, " katanya.
BNPT terus berupaya membangun kerjasama dengan banyak pihak, mulai dari akademisi, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, pemerintah hingga media dalam membangun kewaspadaan nasional dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme di masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua FAMII mendukung apa yang disampaikan Bangbang Surono. Menurutnya sebagai anak bangsa sangat penting untuk mengantisipasi pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan konsensus bangsa Indonesia.
“Pemikiran-pemikiran radikal harus diantisipasi di setiap daerah, baik ditingkat Provinsi sampai ke tingkat Desa , " kata Usra Waiulung Mahasiswa Pascasarjana UMJ yang akrab di sapa Ucha.
Ucha juga mengatakan jika pihaknya siap bekerja sama dengan BNPT untuk melawan narasi atau pemikiran-pemikiran radikal yang beredar di media sosial. Menurutnya pengaruh melalui media sosial sangatlah cepat.
Ditempat yang sama Sekretaris FAMMI Suferi mengatakan pentingnya sosialisasi pencegahan Radikalisme melalui sistem informasi baik melaui media sosial maupun media masa.
Menurutnya, FAMII sudah membuat sistem informasi terintegrasi dari tingkat pusat sampai Desa yang bisa mensosialisasikan program pemerintah dalam mencegah terjadinya radikalisme dan terorisme di Indonesia.
" Sangat penting sosialisasi pencegahan Radikalisme dan terorisme secara masif melalui media, kami juga siap membantu pemerintah dalam membangun sistem informasi terintegrasi", ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Biro Perencanaan Hukum dan Humas didampingi juga oleh Kepala Bagian Hukum dan Humas, Astuti Idris, S.Sos, Koordinator Perencanaan, Iwan Dwi Susanto, SE., M.Ak dan beberapa Pejabat Fungsional pada Biro Perencanaan, Hukum dan Humas serta Pengurus FAMII. ***