PALANGKA RAYA - Salah satu tanggung jawab rumah sakit dan staf yang terpenting adalah memberikan pelayanan dan asuhan pasien (PAP) yang aman dan efektif, serta standarisasi proses untuk memastikan bahwa rencana, kordinasi, dan implementasi asuhan mendukung serta merespon kebutuhan setiap pasien dan keluarga.
Salah satu standar penting dalam pelayanan dan asuhan pasien adalah Early Warning System (EWS) sebagai sistem peringatan dini yang memungkinkan petugas dengan cepat mengidentifikasi penurunan kondisi klinis sedini mungkin, sehingga dapat mencegah komplikasi yang tidak diharapkan.
Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya mengadakan Pelatihan Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini bagi tenaga kesehatan sebagai bentuk upaya peningkatan mutu pelayanan dan asuhan pasien bertempat di Aula Gawi Hapakat Rumkit Bhayangkara Jalan A. Yani No. 22 kota Palangka Raya, Jumat (18/11/22) pagi.
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Bidang Urusan Pendidikan dan Penelitian (Urdiklit) Rumkit Bhayangkara Palangka Raya ini menghadirkan narasumber dari luar yakni dr. Anna Erliana Oetarman, Sp. An., M.Ked., Klin., dari RSUD Pulang Pisau yang turut mendampingi Kepala Urusan Pelayanan Keperawatan (Kauryanwat) Rumkit Bhayangkara Palangka Raya Penda Sri Rahayu, S.Kep.
Saat dikonfirmasi, Penda Sri Rahayu, S.Kep. mengatakan tujuan diadakannya pelatihan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan psikomotor para tenaga kesehatan dalam mendeteksi terjadinya perburukan atau kegawatan kondisi pasien yang tujuannya mencegah hilangnya nyawa seseorang dan mengurangi dampak yang lebih parah dari sebelumnya.
“Kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien, yang tiba-tiba perubahan kondisi dari sebelumnya baik tiba-tiba berubah menjadi kurang baik. Maka dari itu, pengetahuan EWS ini harus benar-benar diterapkan oleh para tenaga kesehatan”, ujarnya.
Dikatakan juga, selama ini belum pernah ada kasus keterlambatan dalam menangani pasien yang tiba-tiba mengalami perubahan kondisi.
“Pelatihan ini sangatlah penting karena bersangkutan dengan nyawa pasien yang harus segera mendapatkan penanganan kegawat daruratan”, tutup Yayu.